Rabu, 06 Juli 2011

2012, Bangun Pabrik Baja Semparuk




 
Selasa, 05 Juli 2011 , 10:56:00
SAMBAS – Sambas masih merupakan kawasan potensial untuk investasi. Rencananya pada tahun 2012 mendatang setidaknya dua proyek besar yang bakal direalisasikan di Bumi Serambi Makkah ini. Dua proyek tersebut yakni pabrik baja di Semparuk, tepatnya di Kawasan Industri Semparuk (KIS), serta pembangunan pelabuhan LNG di Paloh. Pembangunan ini diyakini bakal menyerap ribuan tenagakerja. “Menurut informasi yang saya terima, di Semparuk akan dibangun pabrik baja dan pembangunan pelabuhan LNG di tahun 2012,” ungkap Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi ditemui koran ini usai pembukaan Muscab Gapensi Sambas, Senin (4/7). Menurutnya, pembangunan LNG tetap dipusatkan di Paloh, di mana di sana akan dibangun pelabuhan saja. “Pembangunan pelabuhan untuk LNG (port LNG) akan tetap berlanjut hingga 2014 ke depan, sedang di Natuna, ya di Natunanya,” jelasnya.

Pembangunan proyek gas alam cair memang sudah lama bergaung sejak kepemimpinan Bupati Burhanuddin A Rasyid. Di mana Pemkab Sambas dalam proyek gas alam cair Kabupaten Sambas hanya menawarkan daerah untuk lokasi pembangunan port LNG. Juliarti berharap terkait rencana lanjutan pembangunan ini, jangan dijadikan konflik internal dan eksternal. “Kalau bergelut dalam konflik Sambas tak akan maju,” katanya. Ada lagi pembangunan Pabrik Baja di Semparuk. Tepatnya di kawasan Industri Semparuk (KIS). Belum diketahui pasti akan beroperasinya, namun rencananya tahun 2012 bakal direalisasikan. “Saat ini sedang tahap pengurusan izin dan administrasi lainya, kita tunggu kelanjutannya,” terangnya.

Dalam pembangunan blue steel (pabrik baja) ini, Pemkab Sambas sharing tempat, di mana dalam hal ini menyediakan lahan. Apalagi tahun ini bakal terealisasi pembangkit listrik tenaga gasifikasi dan batubara (PLTGB) di Tebas, sehingga akan mendukung pembangunan pabrik baja, terutama soal suplai listrik yang selama ini menjadi keluhan investor. Jika pabrik baja ini terealisasi, diyakini masyarakat membangun rumah tak lagi menggunakan kayu sebagai bahan utama, melainkan baja. “Selain harganya bersaing dan tak mahal, juga ramah lingkungan,” ujarnya. Dampak lainnya, diyakini dia, akan ada pengembangan dan pertumbuhan ekonomi. Pasalnya kedua proyek ini akan butuh tenagakerja. “Bisa ribuan tenagakerja yang bisa terserap,” prediksinya.

Terpisah, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kabupaten Sambas Badran Hambi menyambut baik kedua rencana ini. Ia meminta Pemkab segera berbenah. Baik infrastuktur dan perencanaan pengembangan pusat ekonomi. “Ini akan baik sekali demi pengembangan ekonomi masyarakat, yang muaranya kepada kesejahteraan masyarakat,” kata dia. Bahkan, besarnya tenaga kerja yang diserap dari dua proyek ini akan mengurangi pengangguran dan mengatasi kemiskinan di Kabupaten Sambas. (har)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar